Makanan Terakhir Sebelum Mati yang Aneh Dari Terpidana Hukuman Mati
Terpidana mati biasanya boleh mengajukan makanan terakhir sebelum mati yang ingin mereka makan. Namun bagi terpidana mati dalam daftar ini mereka bukannya meminta makanan yang enak-enak dan mengenyangkan malah meminta yang terbilang aneh dan unik.

Para terpidana mati di penjara Amerika Serikat secara tradisional diperbolehkan minta apa saja yang mereka ingin makan pada kesempatan makan mereka terakhir sebelum dieksekusi. Berikut adalah beberapa permintaan yang aneh tidak biasa yang disampaikan kepada staf penjara.
1. Thomas J Grasso
Meminta makan Remis dan SpaghettiOs. Grasso dihukum mati tahun 1995 karena menggunakan lampu-lampu pohon Natal untuk mencekik seorang wanita berusia 85 tahun.

Permintaan makanan terakhirnya yang aneh adalah 2 lusin remis kukus, 2 lusin kerang kukus, cheeseburger ganda Burger King, enam iga babi panggang, dua milkshake besar, sekaleng SpaghettiOs dengan bakso, ditambah setengah pie labu, stroberi, dan krim.

Sayang, panjang atau rumitnya daftar sepertinya membingungkan para staf dapur yang kemudian membuat satu kesalahan penting. Kata-kata terakhir Grasso sebelum dieksekusi adalah, "Saya tidak mendapatkan SpaghettiOs saya, yang saya dapatkan spaghetti. Saya ingin pers mengetahui hal itu."
Robert Buell
Meminta sebuah zaitun hitam. Buell dijatuhi hukuman mati karena melakukan pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap Harrison Krista yang berusia 11 tahun pada tahun 1982.


Buell bersikeras bahwa dia tidak bersalah meskipun dirinya dihukum 121 tahun penjara karena tuduhan pemerkosaan lainnya. Permintaan makanan terakhirnya adalah sebuah zaitun hitam dengan tunas yang telah dibuang.
Gerald Lee Mitchell
Meminta sekantong Jolly Rancher, Mitchell dinyatakan bersalah karena telah membunuh seorang pria yang tidak mau menyerahkan sebuah kalung yang ia inginkan, dan dituduh merampok serta menembak dua orang dalam perdagangan obat bius.

Makanan terakhirnya mungkin tidak bergizi, tetapinya tentunya sangat warna-warni, yaitu sekantong permen Jolly Rancher dalam berbagai macam rasa.
James Edward Smith
Meminta segumpal kotoran, James Smith dieksekusi pada Juni 1990 karena pembunuhan dan perampokan di Houston, Texas. Sebagai makanan terakhir, Smith meminta kotoran, diduga agar ia bisa melakukan ritual voodoo.

Namun, keinginannya tidak dikabulkan karena kotoran tidak termasuk dalam daftar makanan yang disetujui sistem penjara. Dia akhirnya mendapatkan yogurt.
Odell Barnes Jr
Meminta Perdamaian dunia, salah satu permintaan paling sulit untuk staf katering berasal dari Odell Barnes Jr, yang telah merampok, memukuli, dan menikam seorang perempuan di rumahnya sendiri tahun 1989.

Sayangnya bagi Barnes, dan seluruh dunia, petugas lapas menolak permintaan terakhirnya untuk "menyuguhkan" keadilan, kesetaraan, dan perdamaian dunia sebagai santapan terakhirnya.
Permintaan makanan unik terakhir sebelum mati oleh seorang terpidana sering kali menjadi topik yang menarik sekaligus mengundang rasa penasaran.
Dalam berbagai kasus di seluruh dunia, terpidana hukuman mati diberikan kesempatan untuk memilih “last meal” atau santapan terakhir sebelum eksekusi.
Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kemanusiaan terakhir, meskipun nasib mereka telah ditentukan oleh hukum. Menariknya, beberapa terpidana memilih makanan yang tidak biasa, eksentrik, atau bahkan sarat makna emosional, sehingga mengungkapkan sisi pribadi mereka yang mungkin tidak terlihat selama proses hukum.
Salah satu fenomena yang paling membuat publik terkejut adalah ketika seorang terpidana memilih makanan unik yang tidak lazim dikonsumsi oleh masyarakat umum. Ada yang meminta satu zaitun saja, sebagai simbol harapan akan kehidupan setelah kematian.
Ada pula yang meminta hidangan rumit yang mencerminkan nostalgia masa kecil, seperti makanan yang dulu sering disiapkan keluarganya.
Pilihan-pilihan seperti ini mengandung nilai emosional mendalam dan menunjukkan bagaimana makanan dapat menjadi jembatan antara masa lalu dengan akhir kehidupan.
Dalam beberapa kasus, permintaan makanan unik terwujud dalam bentuk bahan-bahan yang langka atau tidak masuk akal. Ada terpidana yang meminta hidangan restoran mahal, ada pula yang meminta sesuatu yang tidak pernah dimasak di penjara, seperti burung eksotis, makanan dari negara lain, atau resep rahasia keluarga.
Meskipun demikian, tidak semua permintaan dapat dikabulkan. Ada aturan dan batasan tertentu, terutama terkait biaya, ketersediaan bahan, serta keamanan. Namun, pelaksanaan permintaan terakhir ini sering kali tetap berusaha menghormati pilihan terpidana sejauh memungkinkan.
Permintaan makanan terakhir ini juga mencerminkan kondisi psikologis seseorang menjelang ajal. Beberapa memilih makanan mewah seolah ingin merayakan “kebebasan terakhir” dari kehidupan yang penuh tekanan.
Sebagian lain justru memilih makanan sederhana, seperti roti dan air putih, yang menunjukkan kepasrahan atau ketenangan batin. Ada pula yang meminta makanan aneh hanya untuk mengekspresikan rasa humor gelap di tengah situasi tragis, seakan ingin mengendalikan suasana dengan caranya sendiri.
Pada akhirnya, kisah tentang makanan unik terakhir seorang terpidana bukan sekadar cerita aneh atau dramatis. Di balik setiap permintaan, terdapat perjalanan hidup, kenangan, trauma, atau pencarian makna pada momen-momen terakhir seseorang.
Makanan menjadi simbol yang menggambarkan siapa mereka, apa yang mereka hargai, dan bagaimana mereka ingin diingat saat menghadapi akhir yang tak terhindarkan.

Para terpidana mati di penjara Amerika Serikat secara tradisional diperbolehkan minta apa saja yang mereka ingin makan pada kesempatan makan mereka terakhir sebelum dieksekusi. Berikut adalah beberapa permintaan yang aneh tidak biasa yang disampaikan kepada staf penjara.
1. Thomas J Grasso
Meminta makan Remis dan SpaghettiOs. Grasso dihukum mati tahun 1995 karena menggunakan lampu-lampu pohon Natal untuk mencekik seorang wanita berusia 85 tahun.
Permintaan makanan terakhirnya yang aneh adalah 2 lusin remis kukus, 2 lusin kerang kukus, cheeseburger ganda Burger King, enam iga babi panggang, dua milkshake besar, sekaleng SpaghettiOs dengan bakso, ditambah setengah pie labu, stroberi, dan krim.

Sayang, panjang atau rumitnya daftar sepertinya membingungkan para staf dapur yang kemudian membuat satu kesalahan penting. Kata-kata terakhir Grasso sebelum dieksekusi adalah, "Saya tidak mendapatkan SpaghettiOs saya, yang saya dapatkan spaghetti. Saya ingin pers mengetahui hal itu."
Robert Buell
Meminta sebuah zaitun hitam. Buell dijatuhi hukuman mati karena melakukan pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap Harrison Krista yang berusia 11 tahun pada tahun 1982.

Buell bersikeras bahwa dia tidak bersalah meskipun dirinya dihukum 121 tahun penjara karena tuduhan pemerkosaan lainnya. Permintaan makanan terakhirnya adalah sebuah zaitun hitam dengan tunas yang telah dibuang.
Gerald Lee Mitchell
Meminta sekantong Jolly Rancher, Mitchell dinyatakan bersalah karena telah membunuh seorang pria yang tidak mau menyerahkan sebuah kalung yang ia inginkan, dan dituduh merampok serta menembak dua orang dalam perdagangan obat bius.

Makanan terakhirnya mungkin tidak bergizi, tetapinya tentunya sangat warna-warni, yaitu sekantong permen Jolly Rancher dalam berbagai macam rasa.
James Edward Smith
Meminta segumpal kotoran, James Smith dieksekusi pada Juni 1990 karena pembunuhan dan perampokan di Houston, Texas. Sebagai makanan terakhir, Smith meminta kotoran, diduga agar ia bisa melakukan ritual voodoo.

Namun, keinginannya tidak dikabulkan karena kotoran tidak termasuk dalam daftar makanan yang disetujui sistem penjara. Dia akhirnya mendapatkan yogurt.
Odell Barnes Jr
Meminta Perdamaian dunia, salah satu permintaan paling sulit untuk staf katering berasal dari Odell Barnes Jr, yang telah merampok, memukuli, dan menikam seorang perempuan di rumahnya sendiri tahun 1989.

Sayangnya bagi Barnes, dan seluruh dunia, petugas lapas menolak permintaan terakhirnya untuk "menyuguhkan" keadilan, kesetaraan, dan perdamaian dunia sebagai santapan terakhirnya.
Permintaan makanan unik terakhir sebelum mati oleh seorang terpidana sering kali menjadi topik yang menarik sekaligus mengundang rasa penasaran.
Dalam berbagai kasus di seluruh dunia, terpidana hukuman mati diberikan kesempatan untuk memilih “last meal” atau santapan terakhir sebelum eksekusi.
Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kemanusiaan terakhir, meskipun nasib mereka telah ditentukan oleh hukum. Menariknya, beberapa terpidana memilih makanan yang tidak biasa, eksentrik, atau bahkan sarat makna emosional, sehingga mengungkapkan sisi pribadi mereka yang mungkin tidak terlihat selama proses hukum.
Salah satu fenomena yang paling membuat publik terkejut adalah ketika seorang terpidana memilih makanan unik yang tidak lazim dikonsumsi oleh masyarakat umum. Ada yang meminta satu zaitun saja, sebagai simbol harapan akan kehidupan setelah kematian.
Ada pula yang meminta hidangan rumit yang mencerminkan nostalgia masa kecil, seperti makanan yang dulu sering disiapkan keluarganya.
Pilihan-pilihan seperti ini mengandung nilai emosional mendalam dan menunjukkan bagaimana makanan dapat menjadi jembatan antara masa lalu dengan akhir kehidupan.
Dalam beberapa kasus, permintaan makanan unik terwujud dalam bentuk bahan-bahan yang langka atau tidak masuk akal. Ada terpidana yang meminta hidangan restoran mahal, ada pula yang meminta sesuatu yang tidak pernah dimasak di penjara, seperti burung eksotis, makanan dari negara lain, atau resep rahasia keluarga.
Meskipun demikian, tidak semua permintaan dapat dikabulkan. Ada aturan dan batasan tertentu, terutama terkait biaya, ketersediaan bahan, serta keamanan. Namun, pelaksanaan permintaan terakhir ini sering kali tetap berusaha menghormati pilihan terpidana sejauh memungkinkan.
Permintaan makanan terakhir ini juga mencerminkan kondisi psikologis seseorang menjelang ajal. Beberapa memilih makanan mewah seolah ingin merayakan “kebebasan terakhir” dari kehidupan yang penuh tekanan.
Sebagian lain justru memilih makanan sederhana, seperti roti dan air putih, yang menunjukkan kepasrahan atau ketenangan batin. Ada pula yang meminta makanan aneh hanya untuk mengekspresikan rasa humor gelap di tengah situasi tragis, seakan ingin mengendalikan suasana dengan caranya sendiri.
Pada akhirnya, kisah tentang makanan unik terakhir seorang terpidana bukan sekadar cerita aneh atau dramatis. Di balik setiap permintaan, terdapat perjalanan hidup, kenangan, trauma, atau pencarian makna pada momen-momen terakhir seseorang.
Makanan menjadi simbol yang menggambarkan siapa mereka, apa yang mereka hargai, dan bagaimana mereka ingin diingat saat menghadapi akhir yang tak terhindarkan.
Makanan Terakhir Sebelum Mati yang Aneh Dari Terpidana Hukuman Mati
Reviewed by Pendulum Dunia
on
11/04/2012 07:14:00 PM
Rating:
Reviewed by Pendulum Dunia
on
11/04/2012 07:14:00 PM
Rating:

