7 Fenomena Cuaca Terekstrim di Dunia, Cuaca Paling Ekstrim di Bumi
Beberapa 7 fenomena cuaca terekstrim di dunia, pada tahun 1816, Gunung Tambora di Sumbawa, Indonesia, meletus dan melepaskan abu dan debu yang menyelimuti atmosfer hingga ke seluruh dunia.
Sinar matahari pun menjadi terhalang sehingga Eropa Barat, Amerika Timur Laut dan Kanada masih mengalami musim dingin yang beku pada bulan Mei dan Juni yang seharusnya sudah memasuki musim yang hangat.
Bahkan sampai pada bulan Juli dan Agustus pun danau-danau masih terlihat membeku. Sekitar 1800 orang tewas karena kedinginan dan kelaparan, karena tanaman tidak dapat tumbuh. Itulah salah satu diantaranya tentang fenomena ekstrim yang bisa ditemui, 7 yang lainnya diantaranya adalah:
1. Temperatur Anjlok hingga -89,2 Celcius di Antartika
Suhu terendah di dunia yang pernah dicatat adalah -89,2 Celcius. Suhu ekstrim ini terjadi pada 21 Juli 1983 di Vostok Antartika. Ya, Celcius, bukan Fahrenheit.
Tidak adanya radiasi Matahari, langit yang bersih, udara stabil sepanjang waktu, dan elevasi yang tinggi (3.420 meter) yang menjadi penyebab utama cuaca dingin yang begitu ektrim di daerah tersebut.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1961484/original/023186700_1520223172-20180304-Pinguin-AFP5.jpg)
2. Hujan terlebat di dunia di Unionville
Rekor ini dimiliki oleh Unionville, Maryland, AS pada 4 Juli 1956, 31,2 milimeter hujan jatuh per menitnya. Sebagai perbandingan di daerah sub tropis, Hong Kong saja, memiliki hujan terderasnya dengan 70 milimeter air hujan dalam satu jamnya, bukan per menit.

3. Hujan Terderas yang Turun Dalam 24 Jam
Hujan terderas yang turun dalam waktu 24 jam terjadi di Cyclone Denise di Foc-foc, sebuah pulau di Samudera Hindia. Hujan lebat itu turun sebanyak 1.825 meter selama 24 jam mulai 7-8 Januari 1966.

4. Hujan Es Terburuk di Bangladesh, 92 orang Tewas
Hujan es paling deras yang pernah terjadi di dunia dialami kota Gopalganj, Bangladesh pada 14 April 1986. Setiap es yang turun beratnya mencapai 1,02 kg. Fenomena alam mengerikan ini menewaskan 92 orang.

5. Kekeringan Terpanjang Selama 14 Tahun di Chili
Kekeringan terpanjang yakni selama 14 tahun terjadi di Arica, Chili. Fenomena cuaca ekstrim ini terjadi sejah Oktober 1903-Januari 1918. Jika dihitung kekeringan ini terjadi selama 173 bulan. Selama itu tidak ada sedikitpun hujan yang turun dan menjadikannya kekeringan terpanjang sepanjang sejarah.

6. Gelombang Panas Ontario (2010)
Di Ottawa, Ontario, ibu kota Kanada, suhu pada minggu pertama bulan April yang biasanya paling tinggi mencapai sekitar 7 derajat Celcius. Namun, pada tahun 2010, Ontario dikejutkan dengan gelombang panas yang datang dari selatan dan Ottawa mengalami dua hari panas berturut-turut.

Suhu tercatat hingga 28,2 derajat Celcius pada tanggal 2 April dan 28,5 derajat Celcius pada tanggal 3 April.
7. Kenaikan Suhu yang Drastis (1943 - AS)
Pada tanggal 22 Januari 1943, Spearfish, South Dakota, Amerika Serikat, mengalami sebuah lonjakan suhu dari -20 derajat Celsius menjadi +7 derajat Celcius dalam waktu hanya 2 menit saja.
Kejadian orang mabuk memanjat tiang listrik sering kali menjadi peristiwa yang mencuri perhatian publik, baik karena kelucuannya maupun karena bahaya besar yang mengintai.
Dalam banyak kasus, tindakan ini terjadi karena hilangnya kesadaran diri setelah mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Alkohol dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga seseorang kehilangan kemampuan berpikir rasional dan kontrol terhadap tindakannya.
Akibatnya, banyak dari mereka yang tanpa sadar melakukan hal-hal ekstrem, seperti memanjat tiang listrik, yang jelas sangat berisiko.
Beberapa kejadian yang terekam di berbagai negara menunjukkan bahwa orang mabuk sering kali tidak menyadari bahaya listrik bertegangan tinggi yang bisa merenggut nyawa dalam hitungan detik.
Ada yang memanjat tiang listrik karena merasa sedang "mengejar sesuatu", ada juga yang berhalusinasi seolah-olah sedang menantang dirinya sendiri.
Dalam kondisi sadar, mungkin tindakan itu tampak mustahil dilakukan, tetapi efek alkohol membuat otak seolah kehilangan rasa takut, sehingga tubuh bertindak tanpa memperhitungkan konsekuensinya.
Tak jarang, peristiwa ini berakhir tragis. Beberapa orang mengalami luka serius, tersengat listrik, bahkan kehilangan nyawa akibat kontak langsung dengan kabel bertegangan tinggi.
Petugas pemadam kebakaran atau tim penyelamat sering kali harus dikerahkan untuk menurunkan pelaku dalam kondisi berbahaya. Proses evakuasi pun tidak mudah, karena mereka yang mabuk biasanya sulit diajak bekerja sama dan cenderung berperilaku tidak terkendali.
Situasi seperti ini bukan hanya membahayakan pelaku, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Namun, di sisi lain, kejadian semacam ini juga sering menjadi bahan viral di media sosial. Banyak warga yang merekam aksi tersebut lalu membagikannya di internet dengan berbagai komentar lucu.
Meski tampak menghibur, sesungguhnya fenomena ini mencerminkan dampak negatif dari penyalahgunaan alkohol yang sering kali diabaikan.
Tindakan berbahaya yang dilakukan dalam keadaan mabuk menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya kehilangan kendali diri akibat minuman keras.
Kasus orang mabuk memanjat tiang listrik juga menjadi pelajaran penting bagi aparat dan masyarakat untuk lebih tanggap terhadap pengawasan dan penanganan perilaku mabuk di tempat umum.
Edukasi tentang bahaya alkohol, penegakan hukum terhadap konsumsi minuman keras ilegal, serta kampanye hidup sehat perlu terus digalakkan.
Dengan demikian, kejadian berisiko seperti ini dapat dicegah, dan masyarakat bisa lebih sadar bahwa mabuk bukanlah sesuatu yang lucu, melainkan kondisi berbahaya yang bisa berujung fatal.
Sinar matahari pun menjadi terhalang sehingga Eropa Barat, Amerika Timur Laut dan Kanada masih mengalami musim dingin yang beku pada bulan Mei dan Juni yang seharusnya sudah memasuki musim yang hangat.
Bahkan sampai pada bulan Juli dan Agustus pun danau-danau masih terlihat membeku. Sekitar 1800 orang tewas karena kedinginan dan kelaparan, karena tanaman tidak dapat tumbuh. Itulah salah satu diantaranya tentang fenomena ekstrim yang bisa ditemui, 7 yang lainnya diantaranya adalah:
1. Temperatur Anjlok hingga -89,2 Celcius di Antartika
Suhu terendah di dunia yang pernah dicatat adalah -89,2 Celcius. Suhu ekstrim ini terjadi pada 21 Juli 1983 di Vostok Antartika. Ya, Celcius, bukan Fahrenheit.
Tidak adanya radiasi Matahari, langit yang bersih, udara stabil sepanjang waktu, dan elevasi yang tinggi (3.420 meter) yang menjadi penyebab utama cuaca dingin yang begitu ektrim di daerah tersebut.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1961484/original/023186700_1520223172-20180304-Pinguin-AFP5.jpg)
2. Hujan terlebat di dunia di Unionville
Rekor ini dimiliki oleh Unionville, Maryland, AS pada 4 Juli 1956, 31,2 milimeter hujan jatuh per menitnya. Sebagai perbandingan di daerah sub tropis, Hong Kong saja, memiliki hujan terderasnya dengan 70 milimeter air hujan dalam satu jamnya, bukan per menit.

3. Hujan Terderas yang Turun Dalam 24 Jam
Hujan terderas yang turun dalam waktu 24 jam terjadi di Cyclone Denise di Foc-foc, sebuah pulau di Samudera Hindia. Hujan lebat itu turun sebanyak 1.825 meter selama 24 jam mulai 7-8 Januari 1966.

4. Hujan Es Terburuk di Bangladesh, 92 orang Tewas
Hujan es paling deras yang pernah terjadi di dunia dialami kota Gopalganj, Bangladesh pada 14 April 1986. Setiap es yang turun beratnya mencapai 1,02 kg. Fenomena alam mengerikan ini menewaskan 92 orang.

5. Kekeringan Terpanjang Selama 14 Tahun di Chili
Kekeringan terpanjang yakni selama 14 tahun terjadi di Arica, Chili. Fenomena cuaca ekstrim ini terjadi sejah Oktober 1903-Januari 1918. Jika dihitung kekeringan ini terjadi selama 173 bulan. Selama itu tidak ada sedikitpun hujan yang turun dan menjadikannya kekeringan terpanjang sepanjang sejarah.

6. Gelombang Panas Ontario (2010)
Di Ottawa, Ontario, ibu kota Kanada, suhu pada minggu pertama bulan April yang biasanya paling tinggi mencapai sekitar 7 derajat Celcius. Namun, pada tahun 2010, Ontario dikejutkan dengan gelombang panas yang datang dari selatan dan Ottawa mengalami dua hari panas berturut-turut.

Suhu tercatat hingga 28,2 derajat Celcius pada tanggal 2 April dan 28,5 derajat Celcius pada tanggal 3 April.
7. Kenaikan Suhu yang Drastis (1943 - AS)
Pada tanggal 22 Januari 1943, Spearfish, South Dakota, Amerika Serikat, mengalami sebuah lonjakan suhu dari -20 derajat Celsius menjadi +7 derajat Celcius dalam waktu hanya 2 menit saja.
Kejadian orang mabuk memanjat tiang listrik sering kali menjadi peristiwa yang mencuri perhatian publik, baik karena kelucuannya maupun karena bahaya besar yang mengintai. Dalam banyak kasus, tindakan ini terjadi karena hilangnya kesadaran diri setelah mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Alkohol dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga seseorang kehilangan kemampuan berpikir rasional dan kontrol terhadap tindakannya.
Akibatnya, banyak dari mereka yang tanpa sadar melakukan hal-hal ekstrem, seperti memanjat tiang listrik, yang jelas sangat berisiko.
Beberapa kejadian yang terekam di berbagai negara menunjukkan bahwa orang mabuk sering kali tidak menyadari bahaya listrik bertegangan tinggi yang bisa merenggut nyawa dalam hitungan detik.
Ada yang memanjat tiang listrik karena merasa sedang "mengejar sesuatu", ada juga yang berhalusinasi seolah-olah sedang menantang dirinya sendiri.
Dalam kondisi sadar, mungkin tindakan itu tampak mustahil dilakukan, tetapi efek alkohol membuat otak seolah kehilangan rasa takut, sehingga tubuh bertindak tanpa memperhitungkan konsekuensinya.
Tak jarang, peristiwa ini berakhir tragis. Beberapa orang mengalami luka serius, tersengat listrik, bahkan kehilangan nyawa akibat kontak langsung dengan kabel bertegangan tinggi.
Petugas pemadam kebakaran atau tim penyelamat sering kali harus dikerahkan untuk menurunkan pelaku dalam kondisi berbahaya. Proses evakuasi pun tidak mudah, karena mereka yang mabuk biasanya sulit diajak bekerja sama dan cenderung berperilaku tidak terkendali.
Situasi seperti ini bukan hanya membahayakan pelaku, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Namun, di sisi lain, kejadian semacam ini juga sering menjadi bahan viral di media sosial. Banyak warga yang merekam aksi tersebut lalu membagikannya di internet dengan berbagai komentar lucu.
Meski tampak menghibur, sesungguhnya fenomena ini mencerminkan dampak negatif dari penyalahgunaan alkohol yang sering kali diabaikan.
Tindakan berbahaya yang dilakukan dalam keadaan mabuk menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya kehilangan kendali diri akibat minuman keras.
Kasus orang mabuk memanjat tiang listrik juga menjadi pelajaran penting bagi aparat dan masyarakat untuk lebih tanggap terhadap pengawasan dan penanganan perilaku mabuk di tempat umum.
Edukasi tentang bahaya alkohol, penegakan hukum terhadap konsumsi minuman keras ilegal, serta kampanye hidup sehat perlu terus digalakkan.
Dengan demikian, kejadian berisiko seperti ini dapat dicegah, dan masyarakat bisa lebih sadar bahwa mabuk bukanlah sesuatu yang lucu, melainkan kondisi berbahaya yang bisa berujung fatal.
7 Fenomena Cuaca Terekstrim di Dunia, Cuaca Paling Ekstrim di Bumi
Reviewed by Pendulum Dunia
on
12/08/2012 03:38:00 PM
Rating:
Reviewed by Pendulum Dunia
on
12/08/2012 03:38:00 PM
Rating:

