Suku Kuno Masih Hidup, Suku Kuno ini Tetap Bertahan, Dalam Hutan Hujan

Suku kuno dalam hutan hujan yang dilalui garis khatulistiwa, suku kuno ini masih mampu bertahan di dalam hutan hujan di beberapa negara tropis di dunia. Mereka memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan mereka, menyatu dengan hutan dan alam sejak ribuan tahun lalu.

Suku Kuno

Suku Huli
Ada sekitar 136.000 Huli dan mereka adalah orang-orang asli Papua New Guinea. Mereka telah tinggal di daerah dataran tinggi di Pulau Laut Selatan. Bangsa ini telah tinggal sekitar 1.000 tahun.

Suku Huli

Hal yang paling dikenal dari mereka adalah warna - warna cerah cat yang menghias kuliat mereka. Mereka berbahasa Inggris,  Tok Pisin dan bahasa Huli. Orang Eropa baru menemukan mereka pada tahun 1935.

Suku Yanomami
Merupakan satu suku dari hutan hujan. Jumlah mereka hanya ada sekitar 35.000. beberapa dari mereka tinggal di 200 - 250 desa di hutan hujan Amazon. Mereka memiliki banyak piercing untuk meniru binatang liar, selain itu juga kemampuan bertahan hidup terhadap serangga yang berbahaya di Brasil. Gaya hidup mereka masih berburu-pengumpul, tetapi juga horticulturalists.

Suku Yanomami

Di dalam struktur masyarakatnya terdapat pembagian kerja, perempuan tinggal di rumah merawat tanaman dan anak-anak sementara laki-laki pergi berburu. Biasanya seorang gadis akan menikah segera setelah mereka mencapai pubertas.

Suku Cashinahua
Jumlah mereka sangat kecil, hanya ada 1.600 suku Cashinahua di Peru, lebih tepatnya mereka tinggal di Curanja yang ada di sungai Peru. Di Brazil ada sekitar 400 orang Cashinahua yang tinggal di Acre. Suku ini kebanyakan mati dibunuh atau dipaksa pergi dari tanah mereka perebutan perkebunan karet.

Suku Cashinahua

Selain itu suku banyak yang mati karena penyakit yang dibawa oleh orang penjelajah barat. Meskipun Cashinahua hidup dalam masyarakat desa tradisional, mereka telah memeluk beberapa ornamen kehidupan modern, termasuk bertukar panah untuk senjata untuk berburu.

Suku Kayapo
Ini adalah salah satu suku yang terancam punah dari hutan hujan. Mereka tinggal di Bazin yang ada di wilayah Brazil Amazon. Jumlah mereka hanay ada sekitar 8.000 orang, dan dari tahun ke tahun hanya sedikit mengalami jumlah kenaikan. unikbaca.com

Suku Kayapo

Mereka telah mengambil tindakan politik untuk mempertahankan kontrol dari tanah mereka. Mereka hidup dengan cara perladangan berpindah untuk menghindari depleting tanah dan memanfaatkan lebih dari 250 tanaman untuk makanan serta 650 tanaman obat.

Suku Kayapo menghiasi tubuh mereka dengan cat dalam pola melingkar untuk mewakili matahari dan bulan, serta juga menggunakan simbol-simbol yang mewakili serangga dan lebah sebagai sumber pengetahuan leluhur mereka.

Suku Witoto
Orang-orang ini tinggal di Peru Utara dan tenggara Kolombia. Pada abad ke-20 M, jumlah mereka ada sekitar 50.000, tapi banyak dari mereka terbunuh karena konflik internal, oleh orang - orang yang mendirikan perkebunan karet atau penyakit.

Suku Witoto

Sekitar 8.000 orang dari mereka pergi dari daerah aslinya. Suku Witoto terkenal karena drum sinyal rendahnya serta tanaman obatnya.

Ada yang mengatakan bahwa mereka kanibal tapi tidak ada bukti kuat yang mendukung pernyataan ini. Mereka adalah petani besar tapi juga masih berburu dengan panah pukulan dan senjata modern lainnya.

Suku Pygmies
Merupakan salah satu suku asli dari benua Afrika. Ciri mereka adalah laki - lakinya biasanya memiliki tinggi tubuh yang relatif pendek dibandingkan tinggi rata - rata kebanyakan orang.

Suku Pygmies

Suku yang didefinisikan termasuk pygmy yaitu apabila dalam suatu kelompok dimana tinggi laki-lakinya kurang dari 150 cm. Dapat dikatakan kehidupan mereka penuh akan penderitaan, karena pernah terjadi genosida terhadap suku ini.

Suku Baka
Suku Baka tingga di hutan hujan di wilayah timur Kamerun, Gabon utara, selatan barat Republik Afrika Tengah dan Republik utara Kongo. Hampir mirip dengan suku Pygmies, tinggi rata - rata mereka sekitar kurang dari 1,52 meter (5 kaki) dan hidup semi-nomaden. www.unikbaca.com

Suku Baka

Masyarakat sering memandang mereka dengan penuh dengan kecurigaan dan hidup terpinggirkan. Akibat deforestasi, habitat dan gaya hidup nomaden mereka mulai berkurang. Banyak anak muda dari suku ini yang memilih tinggal di kota.
Suku Kuno Masih Hidup, Suku Kuno ini Tetap Bertahan, Dalam Hutan Hujan Suku Kuno Masih Hidup, Suku Kuno ini Tetap Bertahan, Dalam Hutan Hujan Reviewed by Kendawangan on 7/29/2019 10:00:00 PM Rating: 5