Anak Indigo Menurut Islam, Apakah Ada Anak Indigo Menurut Pandangan Islam

Adakah pernah disebutkan anak indigo menurut islam itu, sekali lagi anak indigo menurut islam tidak ada dan tidak pernah disebutkan, istilah indigo belakangan ini cukup tenar dan menggairahkan untuk dibahas oleh semua kalangan, apalagi bagi mereka yang menyenangi dunia indera keenam.



Konon katanya anak indigo rata-rata mempunyai kemampuan khusus, Anak yang memiliki kemampuan lebih dari anak normal lainnya biasanya disebut anak indigo. Anak ini katanya memiliki indera keenam yang bisa melihat hal-hal ghaib dan supranatural.

Namun, apa benar ada anak indigo, dan, bisakah anak indigo melihat atau memprediksi kejadian yang akan datang. menurut Wakil Sekretaris Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat, KH Aminuddin Ya’qub, Islam tidak mengenal istilah indigo.

"Dalam literatur Islam, istilah indigo tidak dikenal," katanya kepada hidayatullah.com. Aminuddin menjelaskan, memang ada anak atau orang yang memiliki kemampuan bisa merasakan kehadiran makhluk ghaib. Tapi, tegasnya, bila sampai meramalkan hal-hal yang akan terjadi di masa depan tidak bisa diterima.

Menurut Aminuddin, "Bila ada orang yang bisa meramalkan masa depan maka sesungguhnya telah berbohong, meskipun, ada ramalannya yang benar," tuturnya.

Seperti diketahui, baru-baru ini, Naomi Angelia seorang remaja yang katanya indigo berbicara tentang berbagai fenomena yang akan terjadi pada 2012 lewat bukunya yang berjudul Amazing 2012.

Menurut Aminuddin, hanya ada dua kemungkinan orang yang bisa melihat kejadian yang akan datang. Kalau tidak bersumber dari Allah SWT maka, sumbernya pasti dari jin atau syetan.

"Yang bersumber dari Allah itu biasanya adalah ahli ibadah yang memiliki kedekatan dengan Allah SWT. Ia mendapat karomah dan ma’unah-Nya. Sedangkan yang bersumber dari syetan atau jin ia disebut ahli nujum," terangnya.

Selain Naomi, belum lama ini seorang pendeta Amerika, Harold Camping pernah meramalkan kiamat jatuh bulan Mei 2011 lalu. Sayang, kampanye yang digembar-gemborkan akhirnya meleset juga. Istilah “anak indigo” sering digunakan untuk menggambarkan individu yang diyakini memiliki kemampuan luar biasa di luar batas kemampuan manusia pada umumnya. Kata “indigo” sendiri berasal dari warna nila (biru keunguan) yang dianggap sebagai warna aura spiritual mereka.

Konsep ini pertama kali populer pada tahun 1970-an oleh parapsikolog Nancy Ann Tappe, yang mengamati bahwa beberapa anak memiliki aura berwarna indigo dan memperlihatkan intuisi serta kecerdasan emosional yang sangat tinggi. Dalam pandangan spiritual, anak indigo dianggap sebagai generasi istimewa yang datang ke dunia untuk membawa perubahan positif bagi umat manusia.

Secara umum, anak indigo dikenal memiliki kepekaan batin dan intuisi yang tajam. Mereka sering dapat merasakan perasaan orang lain tanpa perlu dijelaskan secara langsung.

Dalam banyak kasus, anak indigo juga mampu memahami situasi atau bahaya sebelum benar-benar terjadi, seperti memiliki “indra keenam”. Sensitivitas ini membuat mereka mudah tersentuh oleh penderitaan, ketidakadilan, atau kebohongan. Mereka cenderung mencari kebenaran dan memiliki empati tinggi terhadap sesama makhluk hidup.

Kelebihan lain dari anak indigo adalah kecerdasan intelektual dan kreativitas yang menonjol. Banyak anak indigo memiliki daya pikir cepat dan cara pandang yang berbeda dari kebanyakan orang. Mereka mampu menemukan solusi unik terhadap masalah yang rumit, bahkan sejak usia dini.

Mereka tidak mudah puas dengan penjelasan sederhana dan sering mempertanyakan sistem yang dianggap tidak adil atau tidak logis. Karena itu, anak indigo sering dipandang “berbeda” di sekolah — bukan karena mereka tidak pintar, tetapi karena cara berpikir mereka melampaui batas pola pikir umum.

Selain cerdas dan intuitif, anak indigo juga dikenal memiliki jiwa kepemimpinan alami. Mereka sering merasa memiliki tujuan besar dalam hidup, seolah-olah dilahirkan untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Mereka berani berbicara tentang kebenaran, bahkan ketika harus berhadapan dengan otoritas. Rasa percaya diri dan ketegasan mereka membuat orang lain mudah terinspirasi. Namun, di sisi lain, sifat ini kadang membuat mereka dianggap keras kepala karena sulit menerima aturan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang mereka yakini.

Secara emosional, anak indigo juga sangat mendalam dan peka terhadap energi di sekitarnya. Mereka bisa merasakan perubahan suasana hati orang lain, bahkan energi negatif di suatu tempat. Karena itu, mereka cenderung lebih suka menyendiri untuk menenangkan diri.

Mereka membutuhkan waktu untuk memulihkan energi setelah berinteraksi dalam lingkungan yang terlalu ramai atau penuh konflik. Sensitivitas ini sebenarnya adalah kelebihan, karena membuat mereka mampu memahami emosi manusia secara lebih mendalam.

Beberapa anak indigo juga diyakini memiliki kemampuan spiritual yang menonjol, seperti mimpi yang akurat, kemampuan membaca aura, atau merasakan kehadiran makhluk halus.

Meskipun tidak semua anak indigo menunjukkan kemampuan metafisik yang kuat, kebanyakan dari mereka memiliki keterikatan batin dengan hal-hal spiritual dan alam semesta. Mereka sering tertarik dengan filosofi hidup, meditasi, dan kegiatan yang menumbuhkan kedamaian batin.

Namun, penting diingat bahwa anak indigo bukanlah makhluk supranatural, melainkan manusia yang memiliki sensitivitas, kecerdasan, dan kesadaran tinggi.

Dalam dunia modern, banyak psikolog yang melihat fenomena indigo dari sisi psikologis, misalnya sebagai anak dengan IQ tinggi, kemampuan empati kuat, atau bahkan gejala dari kepekaan neurologis tertentu. Terlepas dari pandangan mana yang diambil, jelas bahwa anak indigo memiliki potensi besar jika diarahkan dengan benar.

Pada akhirnya, kelebihan anak indigo terletak pada kemampuannya memahami dunia secara lebih dalam, baik secara emosional, spiritual, maupun intelektual. Mereka adalah pribadi yang membawa warna baru bagi peradaban manusia.

Jika diberi ruang untuk berkembang, didampingi dengan kasih sayang dan bimbingan yang tepat, anak indigo dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi, membantu menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan penuh empati.