Tokoh Dunia yang Menikahi Sepupunya Sendiri, Apa yang Mereka Pikirkan?

Tokoh dunia yang menikahi sepupunya sendiri sebuah fenomena yang tak lazim namun menikah dengan sepupu sendiri sering terjadi dalam masyarakat, fenomena tersebut juga terjadi pada sebagian orang-orang yang terkenal. Di bawah ini adalah daftar nama-nama orang terkenal di dunia yang pernah menikah dengan saudara sepupunya sendiri.



Albert Einstein
Albert menikah yang kedua dengan sepupunya sendiri yang bernama Elsa pada tahun 1919, tidak terlalu lama setelah itu albert bercerai dengan istri pertamanya Mileva. Elsa meninggal pada 1936 karena berbagai masalah kesehatan, dan Albert tidak pernah menikah lagi sampai kematiannya pada tahun 1955.



Franklin D. Roosevelt
Menikah dengan Eleanor Roosevelt, Meskipun mereka bertemu sewaktu anak-anak, mereka menjadi tertarik setelah makan malam di Gedung Putih pada tahun 1902 yang diselenggarakan oleh paman Eleanor Franklin’s, Presiden Teddy Roosevelt. Mereka menikah di St Patrick’s Day tahun 1905, dan telah mempunyai enam anak.



H.G Wells
HG Wells, seorang penulis dan sejarawan Inggris terlahir ke dunia. Dia terkenal karena karya fiksi ilmiahnya. Di antara karya-karya HG Wells adalah buku berjudul “Perang Dunia”, “Kota Baru”, dan “Kumpulan Sejarah”.HG Wells menikah dengan saudara sepupunya yang bernama Maria Isabel Wells,Wells meninggal dunia tahun 1946.



Jesse James
Jesse James menikahi saudara sepupunya sendiri yang bernama Zerelda “Zee” Mimms. Mereka mempunyai dua orang anak dan tetap menikah sampai Jesse meninggal pada tahun 1882 pada usia 34 tahun.



Johann Sebastian Bach
Pada 1707 Johann Sebastian Bach menikah yang kedua dengan sepupunya sendiri yang bernama Maria Barbara Bach. Dia meninggal pada tahun 1720. Tidak banyak yang diketahui tentang perkimpoian mereka, tetapi ia menikah lagi kurang dari dua tahun setelah kematian istrinya.



Thomas Jefferson
Mantan presiden amerika serikat ke 3,Thomas Jefferson menikah dengan sepupunya sendiri yang bernama Martha Wayles Skelton Jefferson pada tahun 1772. Mereka hidup bersama enam anak-anaknya. Martha meninggal pada tanggal 6 September 1782 dan Jefferson tidak pernah menikah lagi.



Charles Darwin
Siapa yang tidak kenal orang yang populer dengan teori evolusinya, ia menikah dengan saudara sepupunya yang bernama Emma Wedgwood. Mereka total mempunyai sepuluh anak. Darwin meninggal pada tahun 1882.



Pernikahan dengan sepupu mungkin terdengar aneh atau tabu bagi sebagian masyarakat modern, namun dalam sejarah, banyak tokoh dunia terkenal yang menikahi sepupunya.

Selain karena cinta, terdapat berbagai alasan sosial, politik, dan budaya yang melatarbelakanginya. Di masa lalu, pernikahan semacam ini justru dianggap strategis dan terhormat, terutama di kalangan bangsawan, keluarga kerajaan, dan tokoh berpengaruh.

Tujuannya bukan sekadar membangun rumah tangga, melainkan menjaga garis keturunan, kekuasaan, dan kekayaan tetap berada dalam lingkaran keluarga.

Salah satu alasan utama adalah pelestarian harta dan status sosial. Pada masa lalu, keluarga bangsawan dan kerajaan memiliki kekayaan serta tanah yang luas. Dengan menikahkan anak kepada sepupu, mereka bisa memastikan harta tersebut tidak berpindah ke keluarga lain.

Praktik ini juga menghindari konflik pewarisan dan menjaga agar pengaruh politik keluarga tetap kuat. Contohnya adalah Ratu Victoria dari Inggris, yang menikah dengan sepupunya, Pangeran Albert.

Pernikahan ini bukan hanya karena kasih sayang, tetapi juga untuk memperkuat ikatan di antara dua cabang keluarga kerajaan Eropa agar tetap bersatu dalam aliansi politik dan kekuasaan.

Selain faktor politik dan ekonomi, ada juga alasan budaya dan tradisi keluarga. Di beberapa masyarakat Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Timur, pernikahan antar sepupu dianggap wajar dan bahkan dianjurkan.

Hal ini diyakini dapat menjaga “kemurnian darah” serta mempererat hubungan antar keluarga besar. Misalnya, di beberapa wilayah Arab dan Asia, pernikahan antar sepupu hingga kini masih sering dilakukan karena dianggap cara terbaik untuk memastikan kesetiaan, kepercayaan, dan stabilitas sosial di antara keluarga yang sudah saling mengenal sejak lama.

Dari sisi ilmiah, pada masa lalu manusia belum memahami risiko genetik yang bisa muncul akibat pernikahan sedarah. Oleh karena itu, menikah dengan sepupu dianggap aman dan alami, terutama karena mereka sudah mengenal latar belakang satu sama lain.

Bahkan beberapa ilmuwan dan seniman terkenal, seperti Charles Darwin (yang menikah dengan sepupunya Emma Wedgwood), percaya bahwa kesamaan sifat dan nilai keluarga justru mempermudah hubungan dan komunikasi dalam pernikahan. Dalam kasus Darwin, ia dan istrinya memiliki minat yang sama dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan, yang membuat mereka saling memahami meski berasal dari keluarga yang sama. Namun, di balik alasan politik dan budaya, ada juga faktor psikologis dan emosional. Orang yang tumbuh bersama sepupunya sejak kecil sering kali memiliki ikatan emosional yang kuat, yang bisa berkembang menjadi perasaan cinta seiring waktu.

Karena sudah saling mengenal dan percaya, hubungan seperti ini terasa lebih aman dan stabil dibanding menikah dengan orang asing. Itulah sebabnya, dalam beberapa kasus, meskipun ada motif sosial dan ekonomi, rasa nyaman dan kedekatan emosional tetap menjadi pendorong kuat di balik keputusan menikah dengan sepupu.

Dengan demikian, pernikahan antar sepupu yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dunia tidak semata-mata karena cinta, tetapi karena campuran antara strategi, tradisi, dan kenyamanan emosional.

Dalam konteks sejarah, hal tersebut adalah bagian dari cara masyarakat menjaga stabilitas sosial dan kekuasaan.

Meski kini praktik tersebut mulai jarang dilakukan di banyak negara karena alasan kesehatan genetik, kisah-kisah dari masa lalu menunjukkan bahwa cinta, kekuasaan, dan tradisi sering kali berjalan berdampingan dalam keputusan besar seperti pernikahan.