Squid Game Menceritakan Tentang Apa

Squid Game menceritakan tentang apa sih sebenarnya, Squid Game adalah sebuah serial televisi asal Korea Selatan yang sangat populer dan pertama kali tayang di Netflix pada 17 September 2021. Serial ini bergenre drama, thriller, dan survival.

Squid Game Menceritakan Tentang Apa

Sinopsis Singkat:
Dalam Squid Game, sekelompok orang yang mengalami kesulitan ekonomi diundang untuk mengikuti serangkaian permainan anak-anak dengan hadiah uang tunai yang sangat besar. Namun, permainan ini ternyata mematikan — siapa yang kalah atau gagal dalam permainan, akan mati.

Beberapa Permainan yang Tampil:
Red Light, Green Light – Mirip “patung-patungan”; peserta bergerak saat lampu hijau dan harus diam saat lampu merah. Yang bergerak saat lampu merah akan ditembak.

Permainan Tarik Tambang

Permainan Kelereng

Permainan Lompat Kaca

Squid Game – Permainan tradisional anak Korea, yang menjadi final.

Pesan Moral:
Squid Game mengkritik ketimpangan sosial, utang, dan sistem kapitalisme yang memaksa orang melakukan hal ekstrem demi uang. Meski fiksi, banyak penonton merasa ceritanya mencerminkan realitas sosial.

“Squid Game” bukan hanya tontonan hiburan, tapi juga sarat pelajaran psikologi yang mencerminkan kondisi mental manusia dalam tekanan, sistem sosial, dan pilihan moral. Berikut beberapa pelajaran psikologi yang bisa dipetik dari Squid Game:

1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Peserta Squid Game rela mempertaruhkan nyawa demi uang karena kebutuhan dasar mereka (makan, tempat tinggal, keamanan) belum terpenuhi. Mereka bersedia bermain lagi walau sudah tahu risikonya, menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis dan keamanan mengalahkan kebutuhan lainnya seperti moral atau harga diri.

2. Dilema Moral dan Teori Pilihan Rasional
Banyak karakter dihadapkan pada dilema hidup-mati: membunuh orang lain atau dibunuh. Mereka dipaksa membuat keputusan rasional berdasarkan peluang bertahan hidup, walaupun bertentangan dengan nilai moral.

Contoh: Sang-Woo mengkhianati Ali demi bertahan hidup.

3. Konformitas dan Deindividuasi
Peserta memakai seragam dan diberi nomor, bukan nama. Ini menyebabkan hilangnya identitas pribadi (deindividuasi), yang membuat mereka lebih mudah dikendalikan dan melakukan kekerasan tanpa rasa bersalah.

Para penjaga juga patuh pada perintah tanpa mempertanyakan benar-salah (konformitas terhadap otoritas).

4. Stres, Trauma, dan Tekanan Psikologis
Tekanan hidup sebelum masuk permainan (utang, kemiskinan, keluarga) mencerminkan kondisi stres kronis. Dalam permainan, mereka mengalami trauma akut yang menyebabkan perubahan perilaku ekstrem, bahkan terhadap orang yang mereka sayangi.

5. Psikopati dan Empati
Beberapa karakter, seperti pemain VIP atau orang yang mengatur game, menunjukkan ciri-ciri psikopat, tidak punya empati, menjadikan penderitaan orang lain sebagai hiburan.

Sebaliknya, karakter seperti Ali dan Gi-hun menunjukkan empati, bahkan dalam situasi penuh kekejaman.

6. Eksperimen Sosial Terselubung
Squid Game mirip eksperimen seperti Stanford Prison Experiment atau Milgram Experiment, di mana orang biasa bisa berubah menjadi pelaku kekerasan karena sistem dan situasi yang dibentuk secara sengaja.

7. Ketimpangan Sosial dan Rasa Putus Asa
Serial ini menunjukkan bagaimana sistem yang tidak adil secara sosial dan ekonomi bisa membuat manusia saling menjatuhkan. Banyak karakter yang merasa tidak punya jalan keluar selain ikut permainan.

Berikut adalah hal-hal yang dapat dipelajari dari Squid Game, baik dari sisi psikologi, sosial, maupun nilai kehidupan:

1. Tekanan Ekonomi Bisa Mendorong Perilaku Ekstrem Banyak peserta adalah orang biasa yang terjerat utang. Mereka terpaksa memilih ikut permainan yang mematikan demi uang.

Pelajaran: Masalah ekonomi bisa memengaruhi keputusan dan moral seseorang.

2. Manusia Bisa Menjadi Kejam Saat Nyawanya Terancam
Dalam permainan, orang yang awalnya baik bisa berubah menjadi kejam. Demi bertahan hidup, mereka rela mengkhianati bahkan teman dekatnya.

Pelajaran: Situasi ekstrem bisa mengungkap sisi gelap manusia.

3. Ketidaksetaraan Sosial Menyebabkan Ketimpangan Nasib
Squid Game menyoroti jurang antara si kaya dan si miskin. Yang kaya mempermainkan nyawa yang miskin demi hiburan.

Pelajaran: Ketimpangan sosial adalah masalah serius yang harus diatasi.

4. Dehumanisasi Membuat Kekerasan Jadi “Normal”
Para peserta diberi nomor, bukan nama. Ini menghilangkan identitas pribadi. Kekerasan jadi terasa wajar karena tidak dianggap sebagai sesama manusia.

Pelajaran: Menjaga rasa kemanusiaan adalah kunci dalam situasi apa pun.

5. Kepercayaan dan Pengkhianatan Sering Berjalan Bersama
Banyak peserta membentuk aliansi, tapi kemudian saling mengkhianati.

Pelajaran: Kepercayaan adalah hal berharga, tapi mudah dihancurkan jika ada kepentingan pribadi.

6. Permainan Anak Bisa Jadi Simbol Kehidupan Nyata Semua tantangan adalah permainan anak-anak yang disulap jadi mematikan. Ini simbol bahwa hidup yang tampaknya sederhana bisa menjadi kejam.

Pelajaran: Jangan remehkan keadaan yang tampak “main-main” bisa berbahaya.

7. Pilihan Moral Akan Selalu Diuji
Contoh: Gi-hun memilih menyelamatkan teman atau menang.

Pelajaran: Dalam kondisi sulit, kita tetap punya pilihan, jadi manusiawi atau tidak.

8. Lingkaran Kekerasan Bisa Terus Berulang Jika Tidak Dihentikan
Di akhir cerita, Gi-hun tidak menggunakan uangnya karena merasa bersalah. Ia akhirnya memutuskan untuk mencoba menghentikan permainan tersebut.

Pelajaran: Butuh keberanian untuk memutus rantai ketidakadilan.

Dalam serial Squid Game, meskipun penuh kekerasan dan ketegangan, terselip banyak kebijaksanaan (hikmah hidup) yang bisa kita ambil. Berikut beberapa kebijaksanaan dalam Squid Game:

1. Uang Tidak Menjamin Kebahagiaan
Banyak peserta mengejar uang sebagai satu-satunya jalan keluar dari masalah mereka. Tapi, di akhir cerita, Gi-hun justru tidak bahagia meski menang dan kaya.

Hikmah: Kebahagiaan sejati tidak bisa dibeli, uang penting, tapi bukan segalanya.

2. Manusia Butuh Rasa Kemanusiaan, Bukan Sekadar Bertahan Hidup
Gi-hun tetap berusaha menjaga nilai kemanusiaan, bahkan dalam permainan kejam. Ia menunjukkan empati, kejujuran, dan kepedulian, misalnya pada Ali dan wanita tua.

Hikmah: Dalam kondisi paling gelap sekalipun, manusia tetap bisa memilih untuk bermoral.

3. Keadilan Bukan Berarti Semua Sama, Tapi Sesuai Kebutuhan dan Nilai
Permainan tampaknya adil karena semua punya peluang yang sama. Tapi kenyataannya, sistemnya tetap menguntungkan pihak tertentu.

Hikmah: Keadilan sejati lebih dari sekadar “kesetaraan”, perlu hati nurani dan empati.

4. Pentingnya Kepercayaan dan Kerja Sama
Dalam beberapa permainan, peserta yang saling percaya bisa bertahan lebih lama. Tapi saat kepercayaan hancur (misalnya pengkhianatan Ali), hasilnya tragis.

Hikmah: Kepercayaan adalah fondasi yang tak ternilai dalam hubungan manusia.

5. Pilih dengan Bijak: Tujuan Hidup atau Harga Diri?
Banyak karakter kehilangan harga diri demi bertahan. Sebaliknya, beberapa lebih memilih mati dengan terhormat daripada hidup sebagai pengkhianat.

Hikmah: Hidup bukan hanya tentang bertahan, tapi tentang bagaimana kita menjalaninya.

6. Lingkaran Kekerasan Hanya Bisa Diputus oleh Kesadaran
Akhir cerita menunjukkan bahwa Gi-hun mencoba menghentikan permainan untuk orang lain. Ia menolak menjadi “bagian dari sistem”.

Hikmah: Perubahan besar dimulai dari satu orang yang sadar dan berani bertindak.

7. Kesepian Adalah Penderitaan yang Tak Terlihat
Oh Il-nam (Pemain 001), orang kaya yang menciptakan permainan, sebenarnya hanya ingin “merasakan hidup”. Kekayaannya tidak menghapus rasa sepi, bosan, dan kehilangan makna.

Hikmah: Hidup butuh tujuan, hubungan, dan kebersamaan, bukan hanya materi.
Squid Game Menceritakan Tentang Apa Squid Game Menceritakan Tentang Apa Reviewed by Kendawangan on 6/18/2025 08:13:00 PM Rating: 5