Bubur Hyderabadi Haleem, Makanan Dari India Disajikan Pada Bulan Ramadan

Makanan khas India saat bulan Ramadhan adalah Hyderabadi Haleem. Makanan ini merupakan makanan khas yang mirip dengan bubur gandum tradisional dengan cita rasa yang pedas dan gurih. Lalu apa keunikan haleem dari bubur yang ada di Indonesia.

Bubur Hyderabadi Haleem

Ternyata keunikan bubur khas India ini terletak pada bahan dasarnya. Apabila di Indonesia bubur biasanya terbuat dari beras dan ditaburi dengan daging cincang seperti bubur ayam, maka di Hyderabad, India, bahan dasarnya justru adalah daging ayam atau danging sapi.

Daging ayam atau sapi dimasukkan ke dalam tungku besar dan direbus dengan ghee sampai hancur dan lembut, dengan suhu yang sangat tinggi. Ghee mirip dengan margarin yang dibuat dari lemak susu sapi atau kerbau melalui suatu proses tertentu.

Daging yang sudah hancur selanjutnya dihidangkan dengan kuah yang dibuat dari rempah-rempah ala India. Haleem biasa dijual di bulan Ramadhan karena memang ini makanan khas Ramadhan, bahkan bisa dibilang makanan orang muslim.

Karena makanan ini tergolong kategori nonvegetarian. Seperti kita tahu, mayoritas rakyat India memeluk agama Hindu yang sangat menghormati sapi dan sebagian besar merupakan vegetarian.

Haleem biasa dijual di daerah perkampungan muslim di India pada bulan Ramadham, di daerah-daerah berpenduduk muslim itu banyak dijumpai para penjual bubur ini yang buka sejak menjelang maghrib hingga tengah malam.

Dengan harga yang cukup murah dan rasanya yang lezat, haleem merupakan penganan khas yang sangat digemari penduduk muslim India.

Bubur Hyderabadi Haleem merupakan salah satu hidangan khas India yang sangat populer, terutama di kota Hyderabad. Menariknya, makanan ini hampir selalu muncul secara besar-besaran hanya pada bulan Ramadhan, bukan di bulan-bulan lainnya.

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab bubur Haleem memiliki sejarah, makna, dan kandungan gizi yang sangat berkaitan erat dengan tradisi umat Muslim selama menjalankan ibadah puasa.

Di Hyderabad sendiri, suasana Ramadhan tidak akan lengkap tanpa aroma harum Haleem yang menggoda dari setiap sudut jalan.

Salah satu alasan utama mengapa Haleem disajikan khusus di bulan Ramadhan adalah karena kandungan gizinya yang sangat tinggi dan menyehatkan.

Bubur ini terbuat dari campuran gandum, daging (biasanya kambing atau ayam), lentil, dan berbagai rempah yang dimasak selama berjam-jam hingga teksturnya sangat lembut dan kental.

Proses memasaknya yang panjang membuat semua bahan berpadu sempurna, menghasilkan cita rasa gurih dan kaya energi. Karena itulah, Haleem dianggap makanan ideal untuk mengembalikan tenaga setelah berpuasa seharian, memberikan tubuh asupan protein, karbohidrat, dan lemak yang seimbang.

Selain itu, Haleem memiliki nilai tradisi dan spiritualitas yang kuat. Hidangan ini awalnya diperkenalkan oleh para pedagang dan tentara dari Timur Tengah ke India Selatan berabad-abad lalu.

Di Hyderabad, masyarakat Muslim kemudian mengadopsinya sebagai makanan khas Ramadhan karena melambangkan kebersamaan dan rasa syukur.

Menyantap Haleem setelah berbuka puasa dianggap sebagai bagian dari ibadah dan perayaan, karena proses memasaknya yang rumit sering dilakukan secara gotong royong, melibatkan seluruh anggota keluarga atau komunitas.

Di luar bulan Ramadhan, Haleem jarang disajikan karena proses pembuatannya yang sangat memakan waktu dan tenaga. Butuh waktu 8 hingga 12 jam untuk menghasilkan satu panci Haleem yang sempurna, belum lagi biaya bahan bakunya yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, banyak penjual hanya menyiapkannya selama Ramadhan, saat permintaan meningkat dan suasana keagamaan mendukung penjualan. Tradisi ini akhirnya menjadi kebiasaan turun-temurun, menjadikan Haleem sebagai makanan musiman yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahun.

Keunikan lain dari Haleem adalah peran sosialnya. Di Hyderabad, selama Ramadhan, bubur ini sering dibagikan secara gratis kepada fakir miskin atau digunakan untuk acara berbuka puasa massal di masjid-masjid.

Hal ini memperkuat makna solidaritas dan kemurahan hati yang menjadi inti dari bulan suci. Oleh sebab itu, masyarakat setempat lebih memilih untuk menjaga eksklusivitas Haleem hanya di bulan Ramadhan, agar nilai sakral dan kebersamaannya tetap terjaga.

Dengan kata lain, Haleem bukan sekadar makanan, ia adalah simbol cinta, tradisi, dan ibadah yang menyatu dalam satu mangkuk hangat yang penuh makna.
Bubur Hyderabadi Haleem, Makanan Dari India Disajikan Pada Bulan Ramadan Bubur Hyderabadi Haleem, Makanan Dari India Disajikan Pada Bulan Ramadan Reviewed by Pendulum Dunia on 5/12/2019 11:51:00 AM Rating: 5